MANAJEMEN OPERASI
“ Pemilihan Teknologi “
Disusun oleh:
Verri Firmansyah (109093000009)
Fathul Hilal (109093000010)
Muhammad Fikri Syahruddin (109093000011)
Sistem
Informasi Korporasi A 2009
PROGRAM
STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
M /
1432 H
Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji
bagi Allah SWT berkat rahmat, taufik dan hidayah Nya karya ilmiah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Semakin tumbuh dan berkembang nya
pesatnya teknologi bukan hanya bisa dirasakan oleh orang – orang kalangan atas,
golongan menengah kebawah dan orang – orang umum semua sudah mulai terpaku pada
teknologi. Teknologi sudah merebak ke hampir semua lini dan garis kehidupan
masyarakat maupun semua profesi, tidak peduli itu dokter, guru, petani, maupun
para pebisnis yang ingin memanfaatkan dan membuat bisnis nya menjadi lebih
maju.
Dalam
kesempatan kali ini kami bermaksud memberikan sedikit paparan mengenai pemilihan
teknologi pada managemen operasi.. Hal ini
tentunya sangat menarik perhatian dan perlu dikaji secara seksama, khususnya
bagi mahasiswa sistem informasi yang mengambil peminatan korporasi
(perusahaan). Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Tentunya makalah
ini tak lepas dari kesalahan yang terjadi secara sengaja atau pun tidak, oleh
karenanya kami meminta kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah
ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pamulang, 19 September 2011
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar …………………………………………..
BAB I : Pendahuluan …………………………………………..
A.
Latar Belakang …………………………………………..
B.
Tujuan …………………………………………..
BAB II : Pembahasan …………………………………………..
BAB III : Kesimpulan …………………………………………..
Daftar Pustaka …………………………………………..
BAB I
Pendahuluan
- Latar Belakang
Pemilihan teknologi adalah semata menjadi masalah
implementasi inovasi
terakhir.
Selain itu, manajer juga memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk
memilih
teknologi yang tidak hanya bersifat efisien tetapi juga melindungi lingkungan
dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kita harus menjadi manajer teknologi,
seperti yang dikemukakan oleh Peter Drucker, tidak hanya sebagai pemakai
teknologi.
Pemilihan teknologi sebagai pendukung proses dan peralatan
bantu operasional untuk memenuhi keinginan pelanggan (market segmen) yang
sesuai dengan tuntutan perubahan. Manajemen operasional harus memiliki
kemampuan untuk mengantisipasi tuntutan perubahan dalam waktu yang cepat,
apabila tidak mau kehilangan kesempatan, biaya, serta kehilangan nilai-nilai
yang ada pada pelanggan.
- Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Operasi yang diajarkan pada jurusan Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menjabarkan
proses pemilihan teknologi yang sangat berpengaruh dalam pemasaran produk.
Pemilihan teknologi juga akan menentukan pekerjaan dan sistem sosial. Karena
pemilihan teknologi tidak hanya mempertimbangkan masalah teknologi tetapi juga
konsekuensi sosial dan manusia.
BAB II
Pembahasan
Hal terpenting untuk diperhatikan dalam perencanaan
proses produksi adalah pemilihan teknologi. Kita bisa memilih mau yang
sederhana atau yang canggih dalam berproduksi, tetapi hal ini juga bergantung
kepada kebutuhan dan keadaan. Perbedaan jika kita memilih teknologi yang
canggih ataupun yang sederhana juga dapat kita lihat seperti tabel dibawah ini
:
Perbedaan menggunakan Teknologi sederhana dengan menggunakan
Teknologi canggih :
DALAM HAL
|
TEKNOLOGI SEDERHANA
|
TEKNOLOGI CANGGIH
|
KAPASITAS
|
RENDAH
|
BESAR
|
INVESTASI AWAL
|
RENDAH / MURAH
|
TINGGI / MAHAL
|
SIFAT
|
PADAT KARYA (LABOUR INTENSIVE)
|
PADAT MODAL (CAPITAL INTENSIVE)
|
BIAYA PRODUKSI TETAP
|
RENDAH / MURAH
|
TINGGI / MAHAL
|
BIAYA VARIABEL / UNIT
|
TINGGI / MAHAL
|
RENDAH / MURAH
|
Perkembangan teknologi yang berhubungan dengan managemen
operasi menyangkut 2 jenis, yaitu teknologi pabrikasi dan teknologi informasi. Teknologi
pabrikasi bisa kita terapkan dalam bidang manufakturing dan bidang jasa.
Teknologi informasi bisa kita gunakan Sistem Informasi Managemen (SIM) dan DSS
(Decision Support System). Kedua teknologi ini terbukti dapat merubah secara
drastis proses produksi yang tradisional menjadi proses produksi modern.
A.
ERP
(Enterprise Resource Planning)
Integrasi
fungsi melalui database umum ERP sebagai backbone of Supply Chain Management
(SCM) Teknologi terpadu adalah dasar operasi, yang dapat diperluas ke dalam fungsi
bisnis melalui pemakaian sistem perencanaan sumber perusahaan. Misalnya ketika
transaksi operasi dikomputerisasi dan dapat diarahkan pada sistem pembiayaan
yang ada. Demikian juga transaksi yang terlihat untuk transaksi dalam berbagai
bagian yang ada. Kontrol akuntansi dalam dollar juga berhubungan erat dengan
pengontrolan unit fisik dan juga aliran fisik dari operasi dalam jumlah unit
yang dihasilkan. Demikian juga sistem informasi terpadu pada operasi yang dapat
diperluas ke pasar. Transaksi pemasaran dan penjualan haruslah dipadukan dalam
input untuk sistem operasi melalui 8 entri. Demikian juga ada unit yang dijual
tetapi tentu akan berkembang untuk membentuk dasar perencanaan operasi.
Seringkali sistem pemasaran dan penjualan dikembangkan dan dirancang sebagai
sistem yang terpisah yang tidak dapat dipadukan ke dalam opeasi. Akibatnya,
fungsi dari pemasaran dan operasi diisolasi dari sudut pandang sistem
informasi. Akhirnya, transaksi operasi dari sistem CIM di dalam manufacturing
dan sistem pemberian jasa haruslah dipadukan dengan sistem sumber manusia dalam
perusahaan. Ini berlangsung bukan hanya transaksi pembayaran upah tetapi dalam
fungsi rekruitmen dan seleksi. Misalnya, ketika operasi mengambil keputusan
untuk memperluas kapasitas dan menyewa banyak orang, keputusan ini harus
diumpan langsung ke dalam sistem HR dan proses yang ada melalui penyelesaian.
Ketika
operasi, pembiayaan/akuntansi, pemasaran/penjualan dan sistem HR adalah
dipadukan melalui database, sistem ERP dapat diselesaikan. Sistem ERP akan
menelusuri transaksi dari asal usul konsumen, untuk urutan entri, melalui
operasi dan akutansi hingga transaksi yang lengkap. Demikian juga keputusan
yang dibuat dalam satu fungsi yang memang mengarah pad fungsi lain dan direfleksikan
dalam sistem informasi. Sistem ERP ini menjadi populer dalam bisnis dan menjadi
dasar integrasi fungsi silang. Ketika semua fungsi saling berbagi informasi
melalui database perusahaan, fungsi silos ini diminimumkan dan fungsi ini
dikomunikasikan secara efektif satu dengan yang lain. Ketika integrasi ini
muncul, mka sistem ERP lebih mahal dan membutuhkan waktu untuk implementasinya.
Namun demikian, banyak perusahaan yang menentukan sistem informasi yang ada
dengan pertumbuhan secara terpisah.
Manfaat sistem ERP :
- Membuat integrasi dari rantai penyalur,
produksi, dan proses administrasi.
- Database dapat diimprovisasi untuk berbagai
kepentingan.
- Dapat digunakan untuk perubahan di dalam
perusahaan, seperti mendesain kembali sesuai dengan proses yang paling
baik.
- Menambah jalur komunikasi dan berkolaborasi
dengan dunia internasional.
- Membantu integrasi produk agregasi dan hasil
unit bisnis
- Secara otomatis perangkat lunak dapat membuat
pengkodean produk.
- Memberikan keunggulan strategi menghadapi
pesaing lainnya.
Kelemahan ERP :
Biayanya mahal, manfaatnya
terbatas pada kebutuhan perubahan proses saja serta permasalahan yang sangat
kompleks di dalam perusahaan, keterbatasan kemampuan karyawan di dalam
menangani setiap permasalahan.
B.
Internet
Internet
merupakan system jaringan kerja komputer yang berhubungan dengan orang dan
organisasi di seluruh dunia. Internet bersama e-commerce membentuk bagaimana
cara memikirkan bisnis untuk mempersembahkan nilai bagi pelangganny, cara
berinteraksi dengan supplier, manajemen personalia. Dalam ekonomi global,
sumber daya dapat diperoleh hanya melalui pertukaran komunikasi, kolaborasi,
dan peningkatan produktivitas.
Internet
adalah menyebar dengan cepat dalam menghubungkan bisnis satu dengan yang lain
hingga kepada konsumen akhir. Interkoneksi ini memberikan integrasi diantara
peruahaan seperti ERP yang telah memadukan fungsi dalam perusahaan. Secara
umum, perusahaan haruslah mempertahankan integrasi melalui ERP atau sistem lain
sebelum mengupayakan integrasi eksternal, karena pertukaran informasi fasilitas
integrasi internal dengan yang lain.
Sementara
uji coba dan tribulasi dari perusahaan dot.com adalah dapat diketahui,
e-business sebagai konsep yang lebih besar dan mengalami pertumbuhan yang
pesat. Sambungan ini mengambil bentuk pembelian elektronik, entri urutan,
lelang internet. Dalam arena BtoC (business to customer) perusahaan Brick dan
Mortar adalah membangun website dan menawarkan mekanisme dan pelayanan ke dalam
internet dengan peningkatan rate.
Tujuan
pembahasan kita mengklasifikasikan e-bisnis ke dalam empat kategori :
- Perusahaan e-marketplace
- Penyediaan e-service
- E-retailer dan grosir
- E-produsen
Perusahaan
dalam setiap kategori ini memainkan peranan yang unik dan membutuhkan tipe dukungan
operasi yang spesifik. Contoh e-marketplace adalah termasuk pada priceline.com
dan covisint.com. Perusahaan ini memberikan pertukaran yang rumit yang memadukan
pembeli dan penjual. Perusahaan memberikan perubahan yang kompleks yang telah
dikembangkan sehingga harga dinamik digunakan sebagai barang dan jasa yang
lebih baik untuk penjualan. Pembeli dan penjual dapat mengakses kondisi
transaksi pasar yanglebih baik secara elektronik. Peranan operasi dalam perusahaan
e-marketplace adalah mempertahankan dan memperbaiki database dan website. Ini
adalah peranan padat informasi yang tidak dapat dipisahkan dari pemasaran,
sistem informasi dan fungsi lainnya.
Sebagaimana
terlihat, banyak tipe perusahaan yang berbeda yang gagal dalam payung
e-business dan peranan operasinya sangat bervariasi berdasarkan tipe
perusahaan. Dalam masa depan kita berharap agar perusahaan ini dan kegiatan
lainnya terus berkembang. Pemakaian teknologi untuk menghubungkan perusahaan,
suplier dan konsumen dapat memperbaiki operasi.
C.
E-Bisnis
Petumbuhan
e-Business dan B-2-B Commerce (Peta) Format keterhubungan elektronik Business
to Commerce (B2C)
Jenis-jenis e-Business :
- Perusahaan e-Market
- Penyedia e-Service
- e-Retailers and wholesalers
- e-Producers
D.
Pemilihan
Teknologi
Aturan
strategi teknologi Evaluasi alternatif (meliputi “do-nothing strategy)
Penerimaan berpengaruh terhadap teknologi baru Tingkat batas (Hurdle rate) yang
terlalu
tinggi Versi investasi modal
adalah merupakan masalah utama dalam industri. Permasalahan ini muncul dalam
pabrik, kantor antikuasi dan kekurangan sistem informasi terpadu yang tidak
terlalu kompetitif. Manajemen akan menyadari bahaya dari investasi modal. Apa
yang dibutuhkan adalah strtegi teknologi untuk mendapatkan jumlah dan tipe
investasi teknologi. Strategi teknologi dimulai dengan strategi usaha dan strategi
operasi yangmenjelaskan visi dan misi perusahaan. Misalnya, jika misi itu adalah
produsen berbiaya rendah, maka strategi teknologi ditujukan pada pengembangan
teknologi yang memungkinkan biaya rendah dan juga teknologi baru yang harus
dievaluasi atas kemampuan biaya rendah. Pada sisi lain, misi ini adalah untuk
menghasilkan produk.
Strategi
teknologi mengembangkan kerangka kerja untuk pengembangan teknoologi baru untuk
mendukung misi. Ini memastikan teknologi yang tidak dikembangkan dan
dijustifikasi tetapi diimplementasikan sebagai bagian strategi yang sesuai.
Akibatnya, teknologi ini dipadukan dan memberikan keuntungan kompetitif yang
tidak mudah dibatasi. Sebagian tentu mengarah pada teknologi proposal yang
lebih baik.
Kurangnya investasi dalam
industri kadangkala dapat dianggap tidak tepat dalam teknik pembuatan anggaran
modal. Seringkali, ”angka hurdle” ini masih dalam batas biaya untuk tetap mempertahankan
proposal yang telah diajukan. Akibatnya, perusahaan tidak akan melakukan
investasi dan teknologi menjadi terbelakang bagi kompetitor. Ketika alternatif
teknologi akan dievaluasi, mereka akan dapat melihat alternatif yang tidak ada.
Dengan
kata lain, dengan kejadian dalam investasi yang dibuat dan juga kompetitor
dalam kondisi investasi. Aliran kas sebagai hasil investasi ini harus dikreditkan
untuk investasi yang telah dibuat. Akhirnya, investasi modal seringkali tidak
mempertimbangkan pengaruh penerimaan investasi karena kesulitan untuk
mengestimasi hasil yang telah ada. Efek penerimaan dapat dihasilkan dari
peningkatan mutu, pengiriman yang cepat atau fleksibilitas yang telah
dibayarkan oleh konsumen yang dapat dikembangkan untuk menarik berbagai
konsumen baru. Efek penerimaan harus dikreditkan untuk efek penerimaan yang
telah ada. Lebih lanjut, investasi harus dapat mendukung strategi teknologi komprehensif
ditujukan untuk mencapai atau mempertahankan keuntungan kompetitif. Manajer
dalam fungsi ini akan dapat bekerja untuk mengembangkan strategi teknologi yang
mempertimbangkan masalah operasi tetapi juga masalah efek sumber daya manusia,
pertimbangan keuangan dan dampak pemasaran.
Daftar Pustaka
Drs.Danang Sunyoto, SE, SH, MM.,
Drs.Danang Wahyudi, M.Si., Manajemen
Operasional (Teori, Soal-jawab, & Soal Mandiri). Yogyakarta. CAPS,2011
Manahan
P. Tampubolon, M.M., Dr., Manajemen
Operasional (operations management). Jakarta, Ghalia Indonesia, 2004.
Aulia Ishak, S.T., M.T., Manajemen Operasi. 2006